Kali ini saya memberikan contoh makalah Kimia Tentang Gas Mulia. Gas mulia termasuk dalam golongan VIII A. Langsung saja kita lihat bersama.
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 ARJAWINANGUN
Jl. Sutan Syahrir
Kab. CIREBON
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Tuhan YME karena atas
rahmat dan karuniaNya kami dapat
menyelesaikan karya ilmiah tentang gas mulia ini. Penulisan karya ilmiah
tentang gas mulia ini betujuan tidak lain adalah untuk memenuhi tugas kimia
kelas xi semester 3 tentang kimia unsur. Selain itu, karya ilmiah ini juga
dibuat untuk meningkatkan rasa ingin tahu pembaca dan masyarakat mengenai
gas-gas golongan 8A yang jarang ditemui dan langka.
Kesulitan yang penulis hadapi dalam membuat karya ilmiah ini
adalah kurangnya sumber informasi dalam bahasa Indonesia mengingat gas mulia
merupakan suatu hal yang langka, dan koordinasi tim yang kurang menjadi
penghambat dalam penulisan kaya tulis ini. Namun, kesalahan adanya memang di manusia
dan kesempurnaan adanya di tangan Tuhan.
Ucapan terima kasih kami ucapkan ke segenap kalangan yang
telah membantu kami dalam penulisan karya tulis ini. Jasa-jasa kalian tak akan
terlupakan seumur hidup. Penulis juga menerima segala kritik dan saran atas
penulisan karya ilmiah ini, mengingat segala keterbatasan dan kekurangan yang
penulis miliki.
Arjawinangun, 3 November 2013
Tim Penulis
DATAR ISI
Kata pengantar ........................................................................................ 2
Daftar isi
................................................................................................. 3
BAB I
A. Latar belakang
..................................................................................... 4
B.
Rumusan masalah
................................................................................ 4
BAB II
A. Pengertiaan gas mulia
.......................................................................... 5
B.
Sejarah gas mulia ................................................................................. 5
C.
Sifat gas mulia
..................................................................................... 6
D. Pembuatan gas mulia
........................................................................... 8
E.
Pembentukan senyawa kimia pada
gas mulia ...................................... 8
F.
Kegunaan gas mulia
.............................................................................
10
G. Prosses extrasi gas mulia
...................................................................... 10
BAB III
A. Helium
..................................................................................................
12
B.
Neon
.....................................................................................................
14
C.
Argon ...................................................................................................
15
D. Kripton
.................................................................................................
17
E.
Xenon
...................................................................................................
18
F.
Radon
...................................................................................................
20
PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................................
23
Kritik dan saran
..........................................................................................
23
Daftar pustaka
............................................................................................
24
BAB I
A.
Latar Belakang
Gas mulia adalah
unsur-unsur golongan VIIIA dalam tabel periodik. Disebut mulia karena unsur-unsur ini
sangat stabil (sangat sukar bereaksi). Gas ini mempunyai sifat lengai, tidak
reaktif, dan susah bereaksi dengan bahan kimia lain. Gas mulia juga merupakan
golongan kimia yang unsur-unsurnya memiliki elektron valensi luar penuh.
Unsur-unsurnya adalah He (Helium), Ne(Neon), Ar (Argon),
Kr (Kripton), Xe (Xenon),
dan Rn (Radon) yang bersifat radioaktif.
Gas mulia adalah unsur-unsur yang terdapat dalam golongan
VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi dan sebagian ditemukan di
alam dalam bentuk monoatomik karena sifat stabilnya. Unsur-unsur yang terdapat
dalam gas mulia yaitu Helium (He), Neon (Ne), Argon(Ar), Kripton(Kr), Xenon
(Xe), Radon (Rn). Gas-gas ini pun sangat sedikit kandungannya di bumi.
Gas Mulia terdapat dalam atmosfer bumi,
untuk Helium terdapat di luar atmosfer. Helium dapat terbentuk dari peluruhan
zat radioaktif uranium dan thorium. Semua unsur - unsur gas mulia terdiri dari
atom -atom yang berdiri sendiri. Unsur gas mulia yang terbanyak di alam semesta
adalah Helium (banyak terdapat di bintang) yang merupakan
bahan bakar dari matahari. Radon amat sedikit jumlahnya di atmosfer atau udara.
Dan sekalipun ditemukan akan cepat berubah menjadi unsur lain, karena radon
bersifat radio aktif. Dan karena jumlahnya yang sangat sedikit pula radon
disebut juga sebagi gas jarang.
B.
Rumusan masalah
Masalah yang kami bahas
dalam makalah gas mulia ini adalah :
1)
Definisi gas mulia.
2)
Sejarah gas mulia
3)
Sifat-sifat gas mulia
4)
Pembuatan gas mulia.
5)
Senyawa pada gas mulia
6)
Kegunanan Gas mulia
BAB II
A.
Pengertian Gas
Mulia

Sifat-sifat gas mulia bisa dijelaskan
dengan baik dengan teori modern tentang struktur atom: valensi elektron kulit
luar mereka dianggap "penuh", memberi mereka sedikit sekali
kesempatan untuk berpartisipasi dalam reaksi kimia, dan hanya beberapa ratus
senyawa yang telah disiapkan. Titik didih dan titik leleh gas mulia mempunyai
nilai yang dekat, berbeda kurang dari 10 °C (18 °F); yang mengakibatkan mereka
berbentuk cairan dalam jangkauan suhu yang pendek.
Neon, argon, krypton, dan xenon are didapatkan
dari udara mengunakan metode mencairkan/mengembunkan gas dan penyulingan bagian.
Helium biasanya terpisah dari gas alami, dan radon biasanya diisolasi dari
penguraian radioaktif dari elemen radium yang terurai. Gas mulia mempunyai
beberapa aplikasi penting di industri seperti penerangan, pengelasan, dan
perjalanan angkasa luar. Gas prnapasan Helium-oksigen biasanya digunakan oleh
penyelam laut dalam yang biasanya lebih dari 180 kaki (55 m) untuk menjaga
penyelam dari oksigen toxemia, efek berbahaya dari oksigen dalam tekanan tinggi,
dan nitrogen narcosis, efek narkotik yang membingungkan dari nitrogen di udara melebihi
tekanan biasa. After setelah bahaya yang ditimbulkan hidrogen atas mudah
meledaknya elemen tersebut, gas tersebut diganti dengan helium.
B.
Sejarah gas mulia
Pada tahun
1894, seorang ahli kimia Inggris bernama William Ramsay mengidentifikasi
zat baru yang terdapat dalam udara. Sampel udara yang sudah diketahui
mengandung nitrogen, oksigen, dan karbondioksida dipisahkan. Ternyata dari
hasil pemisahan tersebut, masih tersisa suatu gas yang tidak reaktif (inert).[1][1]
Gas tersebut tidak dapat bereaksi dengan zat-zat lain sehingga dinamakan argon (dari
bahasa Yunani argos yang berarti malas). Empat tahun kemudian
Ramsay menemukan unsur baru lagi, yaitu dari hasil pemanasan mineral kleverit.
Dari mineral tersebut terpancar sinar alfa yang merupakan spektrum gas baru.
Spektrum gas tersebut serupa dengan garis-garis tertentu dalam spektrum
matahari.
Untuk itu,
diberi nama helium (dari bahasa Yunani helios berarti
matahari). Pada saat ditemukan, kedua unsur ini tidak dapat dikelompokkan ke
dalam golongan unsur-unsur yang sudah oleh Mendeleyev karena memiliki sifat
berbeda. Kemudian Ramsey mengusulkan agar unsur tersebut ditempatkan pada suatu
golongan tersendiri, yaitu terletak antara golongan halogen dan golongan
alkali. Untuk melengkapi unsur-unsur dalam golongan tersebut, Ramsey terus
melakukan penelitian dan akhirnya menemukan lagi unsur-unsur lainnya, yaitu neon, kripton,
dan xenon (dari hasil destilasi udara cair). Kemudian unsur
yang ditemukan lagi adalah radon yang bersifat radioaktif.
Pada masa itu, golongan tersebut merupakan kelompok unsur-unsur yang tidak
bereaksi dengan unsur-unsur lain (inert) dan dibri nama golongan unsur gas
mulia atau golongan nol.
Di tahun
1898, Huge Erdmann mengambil nama Gas Mulia (Noble Gas) dari bahasa
Jerman Edelgas untuk menyatakan tingkat kereaktifan Gas Mulia
yang sangat rendah. Nama Noble dianalogikan dari Noble
Metal (Logam Mulia), emas, yang dihubungkan dengan kekayaan dan
kemuliaan.[2][2]
Gas Mulia
pertama ditemukan pada tanggal 18 Agustus 1868 oleh Pierre Janssen dan Joseph
Horman Lockyer. Ketika sedang meneliti gerhana matahari total mereka menemukan
sebuah garis baru di spektrum sinar matahari. Mereka menyakini bahwa itu adalah
lapisan gas yang belum diketahui sebelumnya, lalu mereka menamainya Helium.
Berikut
ini adalah asal-usul mana unsur-unsur Gas Mulia, yaitu:
1. Helium à ήλιος (ílios or helios)
= Matahari
2. Neon à νέος (néos) =
Baru
3. Argon à αργός (argós) =
Malas
4. Kripton à κρυπτός (kryptós) =
Tersembunyi
5. Xenon à ξένος (xénos) =
Asing
6. Radon (pengecualian)
diambil dari Radium
Nama-nama di atas diambil dari bahasa Yunani. Pada awalnya, Gas Mulia
dinyatakan sebagai gas yang inert tetapi julukan ini disanggah ketika ditemukan
senyawa Gas Mulia.
C. Sifat gas mulia
Sifat-Sifat Umum
:



Gas mulia merupakan unsur gas pada suhu kamar dan
mendidih hanya beberapa derajat di atas titik cairnya. Jari-jari, titik leleh
serta titik didih gasnya bertambah seiring bertambahnya nomor atom. Sedangkan
energi pengionnya berkurang.
Berikut merupakan beberapa sifat dari gas mulia.
Tabel 1. Sifat-sifat Gas Mulia
Gas Mulia
|
Nomor Atom
|
Titik Leleh (˚C)
|
Titik Didih (˚C)
|
Energi Ionisasi (kJ/mol)
|
Jari-jari Atom (Angstrom)
|
He
|
2
|
-272,2
|
-268,9
|
2738
|
0,50
|
Ne
|
10
|
-248,7
|
-245,9
|
2088
|
0,65
|
Ar
|
18
|
-189,2
|
-185,7
|
1520
|
0,95
|
Kr
|
36
|
-156,6
|
-152,3
|
1356
|
1,10
|
Xe
|
54
|
-111,9
|
-107,1
|
1170
|
1,30
|
Rn
|
86
|
-71
|
-62
|
1040
|
1,45
|
Dari tabel diatas dapat dilihat jari – jari atom yang
kecil (dalam satu golongan, semakin keatas semakin kecil) mempunyai energi
ionisasi besar artinya elektronnya sangat sukar dilepaskan, elektron terluar
relatif lebih tertarik ke inti atom. Oleh sebab itu, atom-atom gas mulia sangat
sukar untuk bereaksi. Dari atas ke bawah jari – jari atom makin besar, energi
ionisasinya makin kecil atau makin mudah melepaskan elektron, sehingga gas
mulia dari atas ke bawah makin reaktif.
Kestabilan unsur-unsur golongan gas mulia dan semakin
besarnya harga energi ionisasi suatu atom menyebabkan unsur-unsur gas mulia
sukar membentuk ion (terionisasi), artinya sukar untuk melepas elektron
agar berubah jadi ion positif. Selain itu makin besar ukuran sebuah atom, makin
mudah melepas elektron kulit terluarnya, karena jaraknya makin jauh dari
intinya yang bermuatan positif.
Kereaktifan gas mulia akan berbanding lurus dengan
jari-jari atomnya, jadi kereaktifan gas mulia akan bertambah dari He ke Rn hal
ini disebabkan pertambahan jari-jari atom yang
mengakibatkan gaya tarik inti atom terhadap elektron kulit terluar berkurang,
sehingga lebih mudah melepaskan diri dan
ditarik oleh atom lain. Tetapi gas mulia adalah unsur yang tidak reaktif
karena memiliki konfigurasi elektron yang sudah stabil, hal ini didukung
kenyataan bahwa gas mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau
monoatomik. Tetapi bukan berarti gas mulia tidak dapat bereaksi, hingga
sekarang gas mulia periode 3 ke atas (Ar, Kr, Xe, Rn) sudah dapat berreaksi
dengan unsur yang sangat elektronegatif seperti Flourin dan Oksigen. Sampai saat ini, senyawa gas mulia yang sudah dapat bereaksi
dengan zat lain adalah xenon dan kripton, sedangkan helium, neon, dan argon
masih sangat stabil.
Titik didih dan titik leleh unsur-unsur gas mulia lebih
kecil dari pada suhu kamar (250C atau 298 K) sehinga seluruh unsur
gas mulia berwujud gas. Karena kestabilan unsur-unsur gas mulia, maka di alam
berada dalam bentuk monoatomik. Titik leleh dan titik didih unsur –
unsur gas mulia perbedaannya sangat sedikit misalnya Neon meleleh pada suhu
-2490C dan mendidih pada suhu -2460C karena gaya tarik atom – atom gas mulia
sangat kecil.
Adapula hal penting yang menyebabkan
gas mulia amat stabil yaitu konfigurasi elektronnya. Elektron
valensi gas mulia sudah memenuhi kaidah Duplet untuk He dan kaidah Oktet untuk
Ne, Ar, Kr, Xe dan Rn. Konfigurasi elektron gas mulia
(kecuali He) berakhir pada ns2 np6. Konfigurasi tersebut
merupakan konfigurasi elektron yang stabil, sebab semua elektron pada kulitnya
sudah berpasangan. Oleh sebab itu, tidak memungkinkan terbentuknya ikatan
kovalen dengan atom lain. Energi ionisasi yang tinggi menyebabkan gas mulia
sukar menjadi ion positif dan berarti sukar membentuk senyawa secara ionik.
Berikut adalah konfigurasi elektron gas mulia
Tabel 2. Konfigurasi elektron gas mulia
Unsur
|
Nomor Atom
|
Konfigurasi Elektron
|
He
|
2
|
1s2
|
Ne
|
10
|
[He] 2s2 2p6
|
Ar
|
18
|
[Ne] 3s2 3p6
|
Kr
|
36
|
[Ar] 4s2 3d10 4p6
|
Xe
|
54
|
[Kr] 5s2 4d10 5p6
|
Rn
|
86
|
[Xe] 6s2 5d10 6p6
|
Karena konfigurasi elektronnya yang stabil gas mulia
juga biasa digunakan untuk penyingkatan konfigurasi elektron bagi unsur lain.
contoh :
Br = 1s2 2s2 2p6 3s2
3p6 4s2 3d10 4p5
menjadi
Br = [Ar] 4s2 3d10 4p5
Dua elektron dari He membuat subkulit s menjadi penuh
dan unsur-unsur gas mulia yang lain pada kulit terluarnya terdapat 8 elektron
karena kulit terluarnya telah penuh maka gas mulia bersifat stabil dan tidak
reaktif. Jadi afinitas elektronnya mendekati nol.
D. Pembuatan gas mulia
a.
Gas Helium
Helium (He) ditemukan terdapat
dalam gas alam di Amerika Serikat. Gas helium mempunyai titik didih yang sangat
rendah, yaitu -268,8˚C sehingga pemisahan gas helium dari gas alam dilakukan
dengan cara pendinginan sampai gas alam akan mencair (sekitar -156˚C) dan gas
helium terpisah dari gas alam.
b.
Gas Argon, Neon, Kripton, dan
Xenon
Udara mengandung gas mulia argon
(Ar), neon (Ne), krypton (Kr), dan xenon (Xe) walaupun dalam jumlah yang kecil.
Gas mulia di industri diperoleh sebagai hasil samping dalam industri pembuatan
gas nitrogen dan gas oksigen dengan proses destilasi udara cair.
Pada proses destilasi udara cair,
udara kering (bebas uap air) didinginkan sehingga terbentuk udara cair. Pada
kolom pemisahan gas argon bercampur dengan banyak gas oksigen dan sedikit gas
nitrogen karena titik didih gas argon (-189,4˚C) tidak jauh beda dengan titik
didih gas oksigen (-182,8˚C). Untuk menghilangkan gas oksigen dilakukan proses
pembakaran secara katalitik dengan gas hidrogen, kemudian dikeringkan untuk
menghilangkan air yang terbentuk. Adapun untuk menghilangkan gas nitrogen,
dilakukan cara destilasi sehingga dihasilkan gas argon dengan kemurnian 99,999%.
Gas neon yang mempunyai titik didih rendah (-245,9˚C) akan terkumpul dalam
kubah kondensor sebagai gas yang tidak terkonsentrasi (tidak mencair).
Gas kripton (Tb = -153,2˚C) dan
xenon (Tb = -108˚C) mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari gas oksigen
sehingga akan terkumpul di dalam kolom oksigen cair di dasar kolom destilasi
utama. Dengan pengaturan suhu sesuai titik didih, maka masing-masing gas akan
terpisah.
Semua unsur gas mulia terdapat di
udara, kecuali Radon(Rn) yang hanya terdapat sebagai isotop radioaktif berumur
pendek, yang diperoleh dari peluruhan radio aktif atom radium.
Unsur radon (Rn) yang merupakan
88Ra226
→ 86Rn222 + 2He4
E. Pembentukan senyawa pada gas
mulia
Gas Mulia adalah gas yang sudah memiliki 8 elektron
valensi dan memiliki kestabilan yang tinggi. Tetapi gas mulia pun masih dapat
bereaksi dengan atom lain. Karena sebenarnya tidak semua sub kuit pada gas
mulia terisi penuh.
Contoh:
Ar : [Ne] 3s2 3p6
Ar : [Ne] 3s2 3p6
Sebenarnya atom Ar masih memiliki 1 Sub kulit yang masih kosong
yaitu sub kulit d jadi
Ar : [Ne] 3s2 3p6 3d0
jadi masih bisa diisi oleh atom-atom lain.
Sampai dengan tahun 1962, para ahli
masih yakin bahwa unsur-unsur gas mulia tidak bereaksi. Kemudian seorang ahli
kimia kanada bernama Neil Bartlet berhasil membuat persenyawaan yang stabil
antara unsur gas mulia dan unsur lain, yaitu XePtF6.
Keberhasilan ini didasarkan pada
reaksi:
PtF6 + O2 →
(O2)+ (PtF6)-
PtF6 ini bersifat oksidator kuat.
Molekul oksigen memiliki harga energi ionisasi 1165 kJ/mol, harga energi
ionisasi ini mendekati harga energi ionisasi unsur gas mulia Xe = 1170 kJ/mol.
Atas dasar data tersebut, maka
untuk pertama kalinya Bartlet mencoba mereaksikan Xe dengan PtF6 dan ternyata
menghasilkan senyawa yang stabil sesuai dengan persamaan reaksi:
Xe + PtF6 → Xe+(PtF6)-
Setelah berhasil membentuk senyawa
XePtF6, maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi.
Kemudian para ahli lainnya mencoba melakukan penelitian dengan mereaksikan
xenon dengan zat-zat oksidator kuat, diantaranya langsung dengan gas flourin
dan menghasilkan senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6.
Reaksi gas mulia lainnya, yaitu
krypton menghasilkan senyawa KrF2. Radon dapat bereaksi langsung
dengan F2 dan menghasilkan RnF2. Hanya saja senyawa KrF2
dan RnF2 bersifat (tidak stabil).
Tabel 3.
Beberapa senyawaan Xenon
Tingkat Oksidasi
|
Senyawaan
|
Bentuk
|
Titik Didih (˚C)
|
Struktur
|
Tanda-tanda
|
II
IV
|
XeF2
XeF4
|
Kristal tak berwarna
Kristal tak berwarna
|
129
117
|
Linear
Segi-4
|
Terhidrolisis menjadi Xe + O2;
sangat larut dalam HF
Stabil
|
VI
|
XeF6
Cs2XeF8
XeOF4
XeO3
|
Kristal tak berwarna
Padatan kuning
Cairan tak berwarna
Kristal tak berwarna
|
49,6
-46
|
Oktahedral terdistorsi
Archim. Antiprisma
Piramid segi-4
Piramidal
|
Stabil
Stabil pada 400˚
Stabil
Mudah meledak, higroskopik; stabil dalam
larutan
|
VIII
|
XeO4
XeO6 4-
|
Gas tak berwarna
Garam tak berwarna
|
Tetrahedral
Oktahedral
|
Mudah meledak
Anion- anion HXeO63-, H2XeO62-,
H3XeO6- ada juga
|
Senyawa gas mulia He dan Ne sampai
saat ini belum dapat dibuat mungkin karena tingkat kestabilannya yang sangat
besar. Gas-gas ini pun sangat sedikit
kandungannya di bumi. dalam udara kering maka akan ditemukan kandungan gas
mulia sebagai berikut : Helium = 0,00052 %; Neon = 0,00182 %; Argon = 0,934 %;
Kripton = 0,00011 %; Xenon = 0,000008; Radon = Radioaktif*
F.
Keguaan gas mulia
a. Helium.
Campuran helium dan oksigen digunakan
sebagai udara buatan untuk para penyelam dan para pekerja lainnya yang bekerja
di bawah tekanan udara tinggi. Perbandingan antara He dan O2 yang berbeda-beda
digunakan untuk kedalaman penyelam yang berbeda-beda.
Helium cair yang digunakan di
Magnetic Resonance Imaging (MRI) tetap bertambah jumlahnya, sejalan dengan
ditemukannya banyak kegunaan mesin ini di bidang kesehatan.
Helium juga digunakan untuk
balon-balon raksasa yang memasang berbagai iklan perusahaan-perusahaan besar,
termasuk Goodyear. Aplikasi lainnya sedang dikembangkan oleh militer AS adalah
untuk mendeteksi peluru-peluru misil yang terbang rendah. Badan Antariksa AS
NASA juga menggunakan balon-balon berisi gas helium untuk mengambil sampel
atmosfer di Antartika untuk menyelidiki penyebab menipisnya lapisan ozon.
Menghirup sejumlah kecil gas ini akan menyebabkan perubahan sementara kualitas
suara seseorang.
b. Neon
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.
Neon biasanya digunakan untuk pengisi bola lampu neon. Selain itu juga neon dapat digunakan untuk berbagi macam hal seperti indicator tegangan tinggi, zat pendingin, penangkal petir, dan mengisi tabung televisi.
c. Argon
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.
Argon digunakan dalam las titanium pada pembuatan pesawat terbang atau roket. Argon juga digunakan dalam las stainless steel dan sebagai pengisi bola lampu pijar karena argon tidak bereaksi dengan wolfram (tungsten) yang panas.
d. Kripton
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
Kripton bersama argon digunakan sebagai pengisi lampu fluoresen bertekanan rendah. Krypton juga digunakan dalam lampu kilat untuk fotografi kecepatan tinggi.
e. Xenon
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.
Xenon dapat digunakan dalam pembuatan lampu untuk bakterisida (pembunuh bakteri) dan pembuatan tabung elektron.
f. Radon
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, karena bila lempengan bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.
Radon dapat digunakan dalam terapi kanker karena bersifat radioaktif. Namun demikian, jika radon terhisap dalam jumlah banyak, malah akan menimbulkan kanker paru-paru. Radon juga dapat berperan sebagai sistem peringatan gempa, karena bila lempengan bumi bergerak kadar radon akan berubah sehingga bisa diketahui bila adanya gempa dari perubahan kadar radon.
E. Proses Ekstraksi Gas
Mulia
Di alam, gas mulia
berada dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif. Oleh karena itu,
ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis. Pengecualian
adalah radon yang diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.
a.
Ektraksi Helium dari Gas Alam
Gas alam mengandung
hidrokarbon dan zat seperti CO2 uap air, He dan pengotor lainnya.
Untuk mengekstraksi He dari gas alam, digunakan proses pengembunan. Pada tahap
awal, CO2 dan uap air terlebih dahulu dipisahkan (hal ini karena
pada proses pengembunan, CO2 dan uap air dapat membentuk padatan
yang menyebabkan peyumbatan pipa). Kemudian gas alam diembunkan pada suhu
dibawah suhu pengembunan hidrokarbon tetapi diatas suhu pengembunan He dengan
demikian, di peroleh produk berupa campuran gas yang mengandung ~50% He, N2,
dan pengotor lainnya. Selanjutnya, He di murnikan dengan proses antara lain :
1)proses kriogenik (menghasilkan dingin)
Campran gas diberi tekanan, lalu
didinginkan dengan cepat agar N2 mengembun sehingga dapat dipisahkan. Sisa
campuran dilewatkan melalui arang teraktivasi yang akan menyerap pengotor
sehingga di peroleh He yang sangat murni.
2)
proses adsorpsi
Campuran gas dilewatkan melalui
bahan penyerap yang secara selektif menerap pengotor. Proses ini mennghasilkan
He dengan kemurnian 99,997% atau lebih
b.
Ekstraksi He, Ne, Ar, Kr dan Xe dari udara
Proses yang digunakan
disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap awal, CO2 dan uap air
dipisahkan terlebuh dahulu. Kemudian, udara di embunkan dengan pemberian
tekanan ~200 atm di ikuti pendinginan cepat. Sebagian besar udara akan
membentuk fase cair dengan kandungan gas mulia yang lebih banyak, yakni ~60%
gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya ~30% O2 dan 10% N2.
Sisa udara yang mengandung He dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua
gas tersebut sangat rendah.
Selanjutnya, Ar, Kr dan
Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara lain :
1)
proses adsorpsi.
Pertama, O2 dan N2 dipisahkan
terlebih dahulu menggunakan reaksi kimia. O2 di reaksikan dengan Cu
panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. sisa campuran (Ar, Xe dan Kr)
kemudian akan di adsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan
perlahan, pada kisaran suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar
dari arang. Ar di peroleh pada suhu sekitar -80˚C, sementara Kr dan Xe pada
suhu yang lebih tinggi.
2)
Proses distilasi
fraksional.
Proses ini menggunakan kolom
distilasi fraksional bertekanan tinggi. Prinsip pemisahan adalah perbedaan titk
didih zat. Karena titik didih N2 paling rendah, maka N2
lebih dulu dipisahkan. Selanjutnya Ar dan O2 dipisahkan. Fraksi
berkadar 10% Ar ini lalu dilewatkan melalui kolom distilasi terpisah di mana
diperoleh Ar dengan kemurnian ~98% (Ar dengan kemurnian 99,9995% masih dapat
diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni He dan Kr, dipisahkan
pada tahapan distilasi selanjutnya.
c.
Ekstraksi Rn dari Peluruhan Unsur Radioaktif
Radon diperoleh dari
peluruhan panjang unsur radioaktif U-238 dan peluruhan langsung Ra-226. Rn
bersifat radioaktif dan mempunyai waktu paro yang pendek yakni 3,8 hari
sehingga cenderung cepat meluruh menjadi unsure lain. Radon belum diproduksi
secara komersial.
BAB III
1. Helium
Helium (He) adalah unsur kimia yang
tak berwarna, tak berbau, tak berasa,
tak beracun, hampir inert, monatomik, dan merupakan unsur pertama pada seri gas
mulia dalam tabel periodik dan memiliki nomor atom 2. Titik didih dan titik
leburnya merupakan yang terendah dari unsur-unsur lain dan ia hanya ada dalam
bentuk gas kecuali dalam kondisi "ekstrem". Kondisi ekstrem juga
diperlukan untuk menciptakan sedikit senyawa helium, yang semuanya tidak stabil
pada suhu dan tekanan standar. Helium memiliki isotop stabil kedua yang langka
yang disebut helium-3. Sifat dari cairan varitas helium-4; helium I dan helium
II; penting bagi para periset yang mempelajari mekanika kuantum (khususnya
dalam fenomena superfluiditas) dan bagi mereka yang mencari efek mendekati suhu
nol absolut yang dimiliki benda (seperti superkonduktivitas).
1. Gas helium
|

Dalam Jagad Raya modern hampir seluruh helium baru
diciptakan dalam proses fusi nuklir hidrogen di dalam bintang. Di Bumi, unsur
ini diciptakan oleh peluruhan radioaktif dari unsur yang lebih berat (partikel
alfa adalah nukleus helium). Setelah penciptaannya, sebagian darinya terkandung
di udara (gas alami) dalam konsentrasi sampai 7% volume. Helium dimurnikan dari
udara oleh proses pemisahan suhu rendah yang disebut distilasi fraksional. Pada
1868, astronom Prancis Pierre Janssen mendeteksi pertama kali helium sebagai
signatur garis spektral kuning yang tak diketahui dari cahaya dari gerhana
matahari. Sejak itu kandungan helium besar banyak ditemukan di ladang gas alam
di Amerika Serikat, yang merupakan penyedia gas terbesar.
Helium memiliki titik lebur paling rendah di antara
unsur-unsur dan banyak digunakan dalam riset suhu rendah (cyrogenic) karena
titik leburnya dekat dengan 0 derajat Kelvin. Juga, unsur ini sangat vital
untuk penelitian superkonduktor.
Dengan menggunakan helium cair, Kurti dkk. beserta yang
lainnya telah berhasil mencapai suhu beberapa mikrokelvin dengan proses
adiabatic demagnitization nukleus tembaga.
Helium memiliki sifat-sifat unik lainnya, yaitu sebagai
satu-satunya benda cair yang tidak bisa diubah bentuknya menjadi benda padat
hanya dengan menurunkan suhu. Unsur ini tetap dalam bentuknya yang cair sampai
0 derajat Kelvin pada tekanan normal, tetapi akan segera berbentuk padat jika
tekanan udara dinaikkan. 3He dan 4He dalam bentuk padat sangat menarik karena keduanya
dapat berubah volume sampai 30% dengan cara memberikan tekanan udara.
Specifikasi panas helium sangat tinggi. Berat jenis gas
helium pada titik didih normal juga sangat tinggi. Molekul-molekul gasnya
mengembang dengan cepat ketika dipanaskan ke suhu ruangan. Sebuah bejana yang
diisi dengan gas helium pada 5 dan 10 Kelvin harus diperlakukan seakan-akan
berisikan helium cair karena perubahan tekanan yang tinggi yang berasal dari
pemanasan gas ke suhu ruangan.
Secara normal, helium memiliki 0 valensi, tapi ia juga
memiliki tendensi untuk menggabungkan diri dengan unsur-unsur lainnya. Cara
membuat helium difluorida telah dipelajari dan senyawa HeNe dan ion-ion He+ dan
He+ + juga telah diteliti.
Ada 7 isotop helium yang diketahui: helium cair (He-4)
yang muncul dalam dua bentuk: He-4I dan He-4II dengan titik transisi pada
2.174K. He-4I (di atas suhu ini) adalah cair, tetapi He-4II (di bawah suhu
tersebut) sangat berbeda dari bahan-bahan kimia lainnya. Helium mengembang
ketika didinginkan, konduktivitas kalornya sangat tinggi, dan konduksi panas
atau viskositasnya tidak menuruti peraturan-peraturan biasanya.
§ Keterangan umum Helium
·
Nama, Lambang, Nomor atom :
helium, He, 2
·
Deret kimia : gas mulia
·
Golongan, Periode, Blok : 18, 1, s
·
Penampilan :
tak berwarna
·
Massa atom : 4,002602(2) g/mol
·
Konfigurasi elektron : 1s2
·
Jumlah elektron tiap kulit : 2
·
Fase : gas
·
Massa jenis : (0 °C; 101,325 kPa) 0,1786 g/L
·
Titik lebur : (pada 2,5 MPa) 0,95 K(-272,2 °C, -458,0 °F)
·
Titik didih : 4,22 K (-268,93 °C, -452,07 °F)
·
Kalor peleburan
: 0,0138 kJ/mol
·
Kalor penguapan : 0,0829 kJ/mol
·
Kapasitas kalor : (25
°C) 20,786 J/(mol·K)
·
Tekanan uapP/Pa : 1 10 100 1
k 10 k 100 kpada T/K 3
4
·
Struktur kristal :
heksagonal atau bcc
·
Energi ionisasi : pertama: 2372,3 kJ/mo
ke-2:
5250,5 kJ/mol
·
Jari-jari atom (terhitung)
: 31 pm
·
|
·
Jari-jari Van der Waals : 140 pm
·
Konduktivitas termal : (300 K) 151,3 mW/(m·K)
·
Isotop : iso NA waktu paruh DM DE (MeV) DP
: 3He 0,000137%* He stabil dengan 1 neutron

Pemanfaatan Helium-3
Jika suatu
saat manusia benar-benar berhasil membangun koloni di Bulan, sumber energi
adalah salah satu masalah yang harus terpenuhi. Para ilmuwan dari badan
antariksa berbagai negara tengah menyiapkan bahan bakar yang diambil dari bahan
galian di perut Bulan. Bahan bakar yang dimaksud adalah helium-3, salah satu
isotop unsur gas. Helium-3 secara teori dapat dipakai sebagai bahan baku
pembangkit listrik tenaga nuklir. Proses konversi menjadi listrik bahkan lebih
ramah lingkungan daripada reaktor nuklir di Bumi karena hanya menghasilkan
sedikit limbah.
Penggunaan Helium-3 berbeda dengan Uranium. Pembangkit
listrik tenaga nuklir yang menggunakan uranium dilakukan melalui reaksi fisi,
di mana inti atom dibelah-belah menjadi
lebih kecil untuk melepaskan energi. Sementara Helium-3 dapat dipakai
alam reaksi fusi di mana, inti atom-atomnya yang bertabrakan membentuk inti
atom baru lebih besar dan melepaskan energi.
"Ia merupakan sumber energi yang lebih bersih dan
aman daripada bahan bakar nuklir," ujar Gerald Kulcinski, direktur
Institut Teknolog Fusion di Universitas Winconsin, Madison, AS. Sekitar 40 ton
Helium-3 cukup untuk memasok kebutuhan energi di seluruh AS selama setahun.
Helium-3 sangat jarang ditemukan di Bumi namun banyak
terkandung dalam tanah Bulan. Sejumlah negara yang telah memulai program
eksplorasi Bulan seperti China, Rusia, dan India menjadikan Helium-3 sebagai
target sumber energi masa depan untuk program ruang angkasanya.
Namun, membangun reaktor fusi lebih sulit daripada
reaksi fisi karena menbutuhkan energi awal yang sangat besar. Belum ada satu
pun reaktor fusi yang beroperasi di Bumi. Baru satu prototip yang tengah
dibangun, yakni fasilitas yang diberi nama ITER (International Thermonuclear
Experimental Reactor) di Cadarache, Perancis. Reaktor percobaan tersebut baru
akan beroperasi mulai 2016 dan mulai menghasilkan energi 20 tahun kemudian.
bahan baku yang digunakan di sana bukan Helium-3 melainkan deuterium dan
tritium.
2.
Neon
Neon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Ne dan nomor atom 10. Neon termasuk kelompok gas mulia
yang tak berwarna dan lembam (inert). Zat ini memberikan
pendar khas kemerahan jika digunakan di tabung hampa (vacuum discharge tube) dan lampu neon. Sifat ini membuat neon terutama
dipergunakan sebagai bahan pembuatan lampu-lampu dan tanda iklan.
§ Keterangan Umum Neon
·
Nama, Lambang, Nomor atom : neon, Ne, 10
·
Deret kimia :
gas mulia
·
Golongan, Periode, Blok : 18, 2, p
·
Penampilan :
takberwarna
·
Massa atom :
20.1797(6) g/mol
·
Konfigurasi elektron : 1s2 2s2
2p6
·
Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8
·
Fase :
gas
·
Massa jenis :
(0 °C; 101,325 kPa) 0.9002 g/L
·
Titik lebur :
24.56 K (-248.59 °C, -415.46 °F)
·
Titik didih :
27.07 K (-246.08 °C, -410.94 °F)
·
Titik tripel :
24.5561[1] K, 43 kPa[2]
·
Titik kritis :
44.4 K, 2.76 MPa
·
Kalor peleburan :
0.335 kJ/mol
·
Kalor penguapan :
1.71 kJ/mol
·
Kapasitas kalor :
(25 °C) 20.786 J/(mol·K)
·
Tekanan uapP/Pa : 1 10 100 1 k 10
k 100 k pada T/K 12 13 15 18 21 27
·
Struktur kristal :
kubus pusat badan
·
Bilangan oksidasi :
tak ada data
·
Energi ionisasi(detil) : ke-1:
2080.7 kJ/mol
ke-2: 3952.3
kJ/mol
ke-3: 6122
kJ/mol
·
Jari-jari atom (terhitung) : 38 pm
·
Jari-jari kovalen :
69 pm
·
Jari-jari Van der Waals : 154 pm
·
Sifat magnetik :
nirmagnetik
·
Konduktivitas termal : (300 K) 49.1
mW/(m·K)
·
Kecepatan suara :
(gas, 0 °C) 435 m/s
·
Nomor CAS :
7440-01-9
·
Isotop : 20Ne 90.48% Ne
stabil
dengan 10 neutron
21Ne 0.27% Ne stabil dengan 11 neutron
22Ne 9.25% Ne stabil
dengan 12 neutron
3. Argon


3.1 argon beku yang mengembun
·
Metode Cavendish untuk mengisolasi Argon.
Gas-gas
diletakkan di test-tube (A) yang diberdirikan di atas alkali lemah dalam jumlah
yang besar (B), dan arus dialirkan di kawat diisolasi oleh tube kaca yang
berbentuk U (CC) yang melewati cairan dan memutari mulut dari test-tube. Ujung
dari Platinum dalam (DD) dari kabel itu mendapat arus dari batere dari lima sel
Grove dan gulungan Ruhmkorff berukuran sedang.

§ Keterangan Umum Argon
·
Nama, Lambang, Nomor atom : argon, Ar, 18
·
Deret kimia :
gas mulia
·
Golongan, Periode, Blok : 18, 3, p
·
Penampilan :
tak berwarna
·
Massa atom :
39,948(1) g/mol
·
Konfigurasi elektron : [Ne] 3s2 3p6
·
Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8, 8
·
Fase : gas
·
Massa jenis :
(0 °C; 101,325 kPa) 1,784 g/L
·
Titik lebur :
83,80 K (-189,35 °C, -308,83 °F)
·
Titik didih :
87,30 K (-185,85 °C, -302,53 °F)
·
Kalor peleburan : 1,18
kJ/mol
·
Kalor penguapan :
6,43 kJ/mol
·
Kapasitas kalor : 25 °C)
20,786 J/(mol·K)
·
Tekanan uapP/Pa :
1 10 100 1 k 10 k 100
k
·
pada T/K 47 53
61 71 87
·
Struktur kristal : kubus
pusat muka
·
Bilangan oksidasi :
0
·
Elektronegativitas data : tak tersedia (skala Pauling)
·
Energi ionisasi :
pertama 1520,6 kJ/mol
ke-2: 2665,8
kJ/mol
ke-3: 3931
kJ/mol
·
Jari-jari atom : 71
pm
·
Jari-jari atom (terhitung) :
71 pm
·
Jari-jari kovalen :
97 pm
·
Jari-jari Van der Waals :
188 pm
·
Sifat magnetik :
nonmagnetik
·
Konduktivitas termal :
(300 K) 17,72 mW/(m·K)
·
Kecepatan suara :
(gas, 27 °C) 323 m/s
·
Isotop iso NA waktu paruh DM DE (MeV) DP
36Ar 0,337% Ar stabil dengan 18 neutron
37Ar syn 35
hari ε
? 37Cl
38Ar 0,063% Ar stabil dengan 20 neutron
39Ar syn 269 tahun β- 0,565 39K
40Ar 99,600% Ar stabil dengan 22 neutron
42Ar syn 32,9 tahun β- 0,600 42K
4. Kripton

Kripton juga merupakan salah
satu produk dari pembelahan uranium.
Kripton ditemukan oleh Sir William Ramsay dan Morris Travers di residu yang
tersisa dari penguapan hampir semua komponen di udara. William Ramsay dihadiahi
nobel kimia pada 1904 untuk penemuan beberapa gas mulia, termasuk kripton.
Konsentrasi kripton di atmosfer bumi yaitu sekitar 1 ppm. Ia dapat diekstrak
dari udara cair melalui penyulingan sebagian.
Kripton berguna dalam flash pemotretan
berkecepatan tinggi. Gas kripton jugadicampurkan dengan gas lain untuk membuat
plang bersinar yang berwarna hijau
kekuningan .
Kripton dicampur dengan
Argon sebagai gas pengisi lampu
fluorescent hemat energi. Ini menggurangi tegangan dan daya yang dipakai.. Sayangnya, ini juga
mengurangi terangnya lampu dan menambah harganya. Harga kripton 100 kali harga
argon. Kripton mempunyai peran pentind dalam membuat dan penggunaan laser
kripton florida. Laser ini penting dalam penelitian energi fusi nuklir di eksperiman perbatasan. Laser itu memiliki
keseragaman sinar yang tinggi, panjang gelombang yang pendek. sinar laser
Kripton juga sering digunakan di lampu disko dan pengobatan mata.
§
Keterangan
Umum Unsur

- Nama, Lambang, Nomor atom : krypton, Kr, 36
- Deret kimia : gas mulia
- Golongan, Periode, Blok : 18, 4, p
- Penampilan : tak berwarna
- Massa atom : 8(2) g/mol
- Konfigurasi elektron : [Ar] 3d10 4s2 4p6
- Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8, 18, 8
- Fase : gas
- Massa jenis : (0 °C; 101,325 kPa) 3.749 g/L
- Titik lebur : 115.79 K (-157.36 °C, -251.25 °F)
- Titik didih : 119.93 K (-153.22 °C, -243.8 °F)
- Titik kritis : 209.41 K, 5.50 MPa
- Kalor peleburan : 1.64 kJ/mol
- Kalor penguapan : 9.08 kJ/mol
- Kapasitas kalor : (25 °C) 20.786 J/(mol·K)
- Tekanan uapP/Pa : 1 10 100 1 k 10 k 100 k
- pada T/K 59 65 74 84 99 120
- Struktur kristal : cubic face centered
- Bilangan oksidasi : 2
- Elektronegativitas : 3.00 (skala Pauling)
- Energi ionisasi (detil) : ke-1: 1350.8 kJ/mol
: ke-2: 2350.4 kJ/mol
: ke-3: 3565 kJ/mol
- Jari-jari atom (terhitung) : 88 pm
- Jari-jari kovalen : 110 pm
- Jari-jari Van der Waals : 202 pm
- Sifat magnetik : nonmagnetic
- Konduktivitas termal : (300 K) 9.43 mW/(m·K)
- Kecepatan suara : (gas, 23 °C) 220 m/s
- Kecepatan suara : (liquid) 1120 m/s
- Nomor CAS : 7439-90-9
- Isotop iso NA waktu paruh DM DE (MeV) DP
78Kr 0.35% 2.3×1020
y ε ε -
78Se
79Kr syn 35.04 h ε -
79Br β+ 0.604
79Br γ 0.26, 0.39,
80Kr 2.25% Kr stabil dengan 44 neutron
81Kr syn 2.29×105 y ε -
81Br γ 0.281 -
82Kr 11.6% Kr stabil dengan 46 neutron
83Kr 11.5% Kr stabil dengan 47 neutron
84Kr 57% Kr stabil dengan 48 neutron
85Kr syn 10.756 y β- 0.687 85Rb
86Kr 17.3% Kr stabil dengan 50 neutron
5. Xenon

Xenon diperoleh
dari udara yang dicairkan. Xenon dipergunakan untuk mengisi lampu sorot, dan
lampu berintensitas tinggi lainnya, mengisi bilik gelembung yang dipergunakan
oleh ahli fisika untuk mempelajari partikel sub-atom. Xenon digunakan di alat
penghasil cahaya yang disebut xenon flash lamps, yang digunakan di lampu sorot
fotografi dan lampu stroboscopic untuk mengeksitasi medium yang aktif di laser which yang kemudian menghasilkan cahaya
koheren. dan digunakan juga di lampu bakterisidal. Xenon juga diketahui
merupakan gas mulia pertama yang berhasil dibuat senyawanya, yaitu Xe[PtF6]
atau Xenon hexafluoroplatinate. Laser berkedudukan pertama, ditemukan pada 1960 dipompa oleh lampu flash
xenon, dan laser digunakan untuk menyalakan batas inerti fusi juga dipompa oleh
lampu sorot xenon. Xenon juga
digunakan untuk fotografi bawah laut Lampu lengkung xenon untuk fotografi bawah
laut menghasilkan sinar dengan intesitas
konstan 5,600 a.u. (1 a.u.=10-8 cm.). Dengan Kamera 16mm yang tahan
air dipasang di ujung depan torpedo. tren yang paling signifikan adalah desain dan keadaan peralatan
spesial ini untuk para amatir . Lampu lengkung xenon juga terbukti dapat
mencegah kebutaan dari diabetis retinopati. Prosesnya adalah menghancurkan
pembuluh darah di mata yang telah membuat perdarahan di vitreous dan seiring
waktu, pembuluh darah baru akan menggantikannya.


§ Keterangan umum Xenon
- Name, symbol, number : xenon, Xe, 54
- Element category : noble gases
- Group, period, block : 18, 5, p
- Appearance : colorless gas
- Standard atomic weight : 131.293(6) g·mol−1
- Electron configuration : [Kr] 5s2 4d10 5p6
- Electrons per shell : 2, 8, 18, 18, 8
- Phase : gas
- Density : (0 °C, 101.325 kPa) 5.894 g/L
- Melting point : (101.325 kPa) 161.4 K (−111.7 °C, −169.1 °F)
- Boiling point : (101.325 kPa) 165.03 K (−108.12 °C, −162.62 °F)
- Triple point : 161.405 K (-112°C), 81.6[1] kPa
- Critical point : 289.77 K, 5.841 MPa
- Heat of fusion : (101.325 kPa) 2.27 kJ·mol−1
- Heat of vaporization : (101.325 kPa) 12.64 kJ·mol−1
- Specific heat capacity : (100 kPa, 25 °C) 20.786 J·mol−1·K−1
- Vapor pressureP/Pa : 1 10 100 1 k 10 k 100 k
- at T/K 83 92 103 117 137 165
- Crystal structure : cubic face centered
- Oxidation states : 0, +1, +2, +4, +6, +8 (rarely more than 0)
(weakly acidic oxide)
- Electronegativity : 2.6 (Pauling scale)
- Ionization energies : 1st: 1170.4 kJ·mol−1
2nd: 2046.4
kJ·mol−1
3rd: 3099.4
kJ·mol−1
- Atomic radius (calc.) : 108 pm
- Covalent radius : 130 pm
- Van der Waals radius : 216 pm
- Magnetic ordering : nonmagnetic
- Thermal conductivity : (300 K) 5.65x10-3 W·m−1·K−1
- Speed of sound (liquid) : 1090 m/s
- CAS registry number : 7440-63-3
- Isotopes of xenon : iso NA half-life DM DE (MeV) DP
124Xe 0.095% 124Xe is stable with 70 neutrons
125Xe syn 16.9 h ε 1.652 125I
126Xe 0.089% 126Xe is stable with 72 neutrons

128Xe 1.91% 128Xe is stable with 74 neutrons
129Xe 26.4% 129Xe is stable with 75 neutrons
130Xe 4.07% 130Xe is stable with 76 neutrons
131Xe 21.2% 131Xe is stable with 77 neutrons
132Xe 26.9% 132Xe is stable with 78 neutrons
133Xe syn 5.247 d β− 0.427 133Cs
134Xe 10.4% 134Xe is stable with 80 neutrons
135Xe syn 9.14 h β− 1.16 135Cs
136Xe 8.86% 136Xe is stable with 82 neutrons
6. Radon
Radon adalah suatu unsur kimia dalam
tabel periodik yang memiliki lambang Rn dan nomor atom 86. Radon juga termasuk
dalam kelompok gas mulia dan beradioaktif. Radon terbentuk dari penguraian radium.
Radon juga gas yang paling berat dan berbahaya bagi kesehatan. Rn-222 mempunyai
waktu paruh 3,8 hari dan digunakan dalam radioterapi. Radon dapat menyebabkan
kanker paru paru, dan bertanggung jawab atas 20.000 kematian di Uni Eropa
setiap tahunnya.

Penumpukan gas Radon secara alamiah di atsmosfir bumi terjadi amat
perlahan sehingga air yang menyentuh udara bebas terus kehilangan Radon karena
proses “Volatilisasi. Air bawah tanah mempunyai kandungan Radon lebih tinggi di
bandingkan air permukaan.
Radon kadang digunakan oleh beberapa rumah sakit untuk kegunaan
terapeutik. Radon tersebut di peroleh dengan pemompaan dari sumber Radium dan
disimpan daloam tabung kecil yang disebut ‘’benih’’ atau ‘’jarum’’. Radon sudah
jarang di gunakan lagi namun, mengingat rumah sakit sekarang bisa mendapatkan benih dari
‘’supplier’’ yang menghasilkan benih dengan tingkat peluruhan yang dikehendaki.
biasanya digunakan kobalt dan caesium yang tahan selama beberapa tahun,
sehingga lebih praktis ditinjau dari segi logistik.
Karena
peluruhannya yang cukup depat. radon juga digunakan dalam penyelidikan
hidrologi yang mengkaji interaksi antara air bawah tanah, anak sungai dan
sungai. Peningkatan radon dalam anak sungai atau sungai merupakan petunjuk
penting bahwa terdapat sumber air bawah tanah
Nama radon berasal dari radium. Radon ditemukan pada tahun 1900 oleh
Friedrich Ernst Dorn, yang menggelarnya sebagai pancaran radium. Pada tahun
1908 William Ramsay dan Robert Whytlaw-Gray, yang menamakannya niton (dari
bahasa latin nitens berarrti "yang berkilauan"; simbol Nt),
mengisolasinya, menenentukan kepadatannya dan mereka menemukan bahwa Radon
adalah gas paling berat pada masa itu (dan sampai sekarang). Semenjak 1923
unsur 87 ini disebut Radon.
Rata rata, terdapat satu molekul radon dalam 1 x 1021 molekul udara.
Radon dapat di temukan di beberapa mata air dan mata air panas. Kota Misasa,
Jepang, terkenal karena mata airnya yang kaya dengan radium yang menghasilkan
radon.
Radon dibebaskan dari tanah secara alamiah, apalagi di kawasan
bertanah di Granit. Radon juga mungkin dapat berkumpul di ruang bawah tanah dan
tempat tinggal (Namun ini juga bergantung bagaimana rumah itu di rawat dan
ventilasinya) Uni Eropa mennentukan bahwa batas aman kandungan radon adalah 400
Bq/[[meter]3 untuk rumah lama, dan 200 Bq/m3 untuk rumah baru. ‘’Environmental
Protection Agency’’ Amerika mennyarankan untuk melakukan tindakan segera bagi
semua rumah dengan kepekatan Radon melebihi 148 Bq/m3 (diukur sebagai4 pCi/L).
Hampir satu rumah setiap 15 di A.S. mempunyai kadar radon yang tinggi menurut
statistik (U.S. Surgeon General) dan EPA mencadangkan agar semua rumah diuji
bagi radon. Sejak 1985 di Amerika, jutaan rumah telah diuji kandungan radonnya.
Pengujian menunjukkan bahwa flor dapat bereaksi dengan radon dan
membentuk senyawa radon florida. Senyawa radon klathrat juga pernah di temukan.
Diketahui ada dua puluh Isotop radon yang diketahui. Yang paling
stabil adalah Rn-222 yang merupakan produk sampingan dari peluruhan radium-236,
Rn-222 mempunyai waktu parah 3,823 hari (330.307,2 detik) dan memancarkan
partikel alpha. Rn-220 adalah produk sampingan dari peluruhan thorium dan
disebut thoron. Waktu paruhnya 55.6 dan juga memancarkan sinar Alfa. Radon-219
diturunkan dari actinium.
Radon adalah gas karsinogen. Radon adalah bahan beradioaktif dan
harus ditangai secara hati-hati. Adalah sangat berbahaya untuk menghirup unsur
ini karena Radon menghasilkan partikel alpha.

§ Keterangan Umum Unsur
·
Nama, Lambang, Nomor atom : radon, Rn, 86
·
Deret kimia :
gas mulia
·
Golongan, Periode, :
Blok 18, 6, p
·
Penampilan :
tak berwarna
·
Massa atom :
(222) g/mol
·
Konfigurasi elektron :
[Xe] 4f14 5d10 6s2 6p6
·
Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8, 18, 32, 18, 8
·
Fase :
gas
·
Titik lebur :
202 K (-71 °C, -96 °F)
·
Titik didih :
211,3 K (-61,7 °C, -79,1 °F)
·
Kalor peleburan :
3,247 kJ/mol
·
Kalor penguapan :
18,10 kJ/mol
·
Kapasitas kalor :
(25 °C) 20,786 J/(mol·K)
·
Tekanan uapP/Pa :
1 10 100 1 k 10 k 100
k
·
pada T/K :
110 121 134 152 176 211
·
Struktur kristal :
kubus pusat muka
·
Bilangan oksidasi :
0
·
Elektronegativitas data :
tidak tersedia (skala Pauling)
·
Energi ionisasi :
pertama: 1037 kJ/mol
·
Jari-jari atom (terhitung) : 120
pm
·
Jari-jari kovalen :
145 pm
·
Sifat magnetik :
nonmagnetik
·
Konduktivitas termal :
(300 K) 3,61 mW/(m·K)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gas mulia adalah unsur-unsur
yang terdapat dalam golongan VIIIA yang memiliki kestabilan yang sangat tinggi
dan sebagian ditemukan di alam dalam bentuk monoatomik karena sifatnya yang
stabil. Yang tergolong ke dalam gas kimia yaitu helium (He), neon (Ne), argon
(Ar), krypton (Kr), xenon (Xe), dan radon yang bersifat radioaktif (Rn).
Sifat – sifat dari gas mulia
yaitu Jari-jari atom unsur-unsur Gas Mulia dari atas ke bawah (He ke Rn)
semakin besar karena bertambahnya kulit yang terisi elektron. Energi Ionisasi
dari atas ke bawah semakin kecil karena gaya tarik inti atom terhadap elektron
terluar semakin lemah. Afinitas Elektron unsur-unsur Gas Mulia sangat kecil
sehingga hampir mendekati nol. Titik didih unsur-unsur Gas Mulia berbanding
lurus dengan kenaikan massa atom.
Gas mulia memiliki banyak
kegunaan, seperti helium yang dapat digunakan untuk mengisi balon udara dan
radon yang digunakan sebagai terapi kanker karena bersifat radioaktif.
Di alam, gas mulia berada
dalam bentuk monoatomik karena bersifat tidak reaktif. Oleh karena itu,
ekstraksi gas mulia umumnya menggunakan pemisahan secara fisis. Pengecualian
adalah radon yang diperoleh dari peluruhan unsure radioaktif.
B. Kritik
dan Saran
Saran
yang kami dapat berikan bagi pembaca yang ingin membuat makalah tantang “Kimia
Unsur” ini, untuk dapat lebih baik dari makalah yang kami buat ini ialah dengan
mencari lebih banyak refrensi dari berbagai sumber, baik dari buku maupun dari
internet, sehingga makalah anda akan dapat lebih baik dari makalah ini. Mungkin
hanya ini saran yang dapat kami sampaika semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
- Http _gas-mulia.blogspot.com_.html
- http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/03/kimia-unsur-gas-mulia-yang-stabil.html
- http://chemiscihuy.wordpress.com/2009/11/05/definisi-sejarah-dan-sifat-gas-mulia/
- http://masterkimiaindonesia.com/
- http://gas-mulia.blogspot.com/2009/11/gas-mulia.html
- http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_mulia
- http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Roni%20Sudra%20jat/home.html
- http://adypurwoko.blogspot.com/2009/01/gas-mulia.html
- http://h4rv3st.blogspot.com/2008/06/unsur-unsur-gas-mulia.html
- http://www.scribd.com/doc/19015264/Tabel-Periodik-Golongan-VIIIA-2
- http://handoyodwiprakoso.blogspot.com/2009/02/tugas-kimia-bu-ninin.html
terima kasih, sangat membantu.
ReplyDeleteTERIMAKASIH BANYAK GAN SANGAT MEMBANTU SEKALI
ReplyDeleteIZIN COPY GAN
Terimaksih ulasan ini sangat membantu
ReplyDeleteTrimakasih ka :) ini bisa bikin tugas sekolah aku cepet selesai. Referensi dari kaka banyak dan bermanfaat
ReplyDelete